Tuesday, February 26, 2019

cara cerdas menghukum anak


cara cerdas menghukum anak

menghukum, anak, cerdas
cara cerdas menghukum anak
Banyak ibu meng hukum anak anaknya karena menginginkan anaknya menjadi baik. Dari yaang hukum secara ringan yakni kata-kata yang keluar sampek menghukum dengan berat  atau fisik. Alih-alih anaknya menjadi baik malah anak tersebut  lebih kebal dari hukuman yang di barikan

Adakah cara menghukum yang benar????

Pastinya ada cara menghukum yang benar untuk anak anak kita. Pilih hukuman sesuai pola pikir dan usia. Sebelum di hukum pastikan dulu bahwa anak berbuat kesalahan itu dia sadar,dia lalai atau tidak tahu. Kalo dia tidak tahu pastikan di beri tahu dan jangan di hukum. Cukup kasih tahu saja
bahwa setiap jenjang usia anak memiliki metode pendidikan tertentu. Semakin besar anak akan membutuhkan berbagai metode dalam berinteraksi dengannya. Namun, anda akan mendapati bahwa metode memilih hukuman cocok untuk semua usia dan memberikan hasil yang positif".
Akan tetapi bila kesalahan di lakukan lagi maka hukuman perlu di tegakan tanpa ada pengistimewaan. Dan jangan sampai kita menghukum karena nafsu pelampiasan / balas dendam atau memukul yang berlebihan

Memilih metode hukuman yang tepat.....

Sebenarnya kl memilih hukuman kita sepakati dulu kita menghukum atau menyiksa
Kalo menghukum bisa kita diskusikan dengan anak tentang kesalahanya dan hendaknya di kasih hukuman apa. Anak suruh berfikir dan nanti di kerjakanya. Contoh tidak main keluar rumah selama tiga hari, atau tidak boleh pegang hp selama sebulan atau baca buku waktu senggang sampe hatam tentunya yang tipis aja.

Kalo metode hukuman seperti ini gak mempan gimana ya. Pasti banyak pertanyaan seperti ini
Ingat kita menghukum untuk apa untuk mendidik atau untuk menyakiti. Kalo untuk mendidik anak atau meluruskan prilaku anak maka di perlukan  kesabaran ekstra, pengawasan, contoh perilaku dan nasehat yang terus menerus

Kalo kita menerapkan hukuman yang dipilih senidi oleh anak dan dilaksanakanya maka sama saja kita suruh berperang antara kesalahan dengan Hukuman. Bukan ketegangan antara Anak dan orang Tua. Jadi rasa menyesal  bisa di tekan dan jalinan cinta dan kasih sayang tidak terganggu.

Selain itu kita menghormati anak tanpa cacimaki dan merendahkanya